Selasa, 24 September 2019

Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang

KELAS VIII B: 26 SEPTEMBER 2019

Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang

Reklamasi adalah alih fungsi lahan pantai menjadi daratan. Reklamasi tersebut disebut salah satu bentuk alih fungsi lahan yang disebut dengan kenversi lahan. Biasanya, mengubah area pertanian menjadi area dengan kegunaan lain, misalnya pemukiman atau industri. Konversi lahan mejadi fenomena yang sering dijumpai di Negara-negara ASEAN.

Konversi lahan pertanian sering tejadi di Negara-negara ASEAN dengan laju pertumbuhan penduduk relatif tinggi, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina. Konversi terjadi terutama di daerah peinggiran kota ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum, seperti didekat pasar. Kenversi lahan pertanian bersifat menular, artinya ketika satu petak lahan  telah dikonversi, lahan pertanian di sekitar petak tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

A. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri
Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di Negara-negara yang sedang dalam proses berkembang, seperti Negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di pinggiran kota. Biasanya, pemilik perusahaan ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

1. Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. sebagian lahan strategis tersebut merupakan lahan pertanian.

2. Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.

3. Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah

4.  Industri dibangun dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang baik.

5. Faktor sosial dan budaya hukum waris. Kenversi lahan pertanian menjadi industri mengakibatkan pertanian " Terusir " dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya, petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem dan tak betahan. kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan petanian.

Penggunaan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara Industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah di bangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian. Berbagai masalah timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri antara lain :

1. Lahan pertanian berkurang, yang membuat produksi pangan dan pertanian menurun.
2. Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah tau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara.
3. Konversi lahan itu menular, yagn mengancam ketersediaan lahan petanian.

B. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Pemukiman

Pemukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area pemukiman yang dibutuhkan juga akan semakin luas. kondisi ini juga terjadi Negara-negara anggota ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi pemukiman marak dilakukan di Negara-Negara ASEAN.

Konversi lahan petanian menjadi lahan pemukiman juga pasti akan menimbulkan dampak , sama seperti konvesi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya, selalu berdampak negatif apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun dampaknya adalah sebagai berikut :

1. Luas lahan petanian semakin berkurang sehingga produksitivitas pangan semakin berkurang atau semakin kecil.
2. Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya\
3. Hilangnya lahan ruang terbuka hijau ( RTH )
4. Berkurangnya lahan resapan air.

Konversi lahan identik dengan perubahan  kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat dicegah karena kebutuhan manusia akan ruang tidak dapat dihindari. Mencegah konversi lahan bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, konversi lahan  pertanian harus tetap terjadi. Meskipun demikian, kita haru smengawasi konversi lahan  yang terjadi, jangan sampai mengganggu keseimbangan alam, ekosistem, dan kelangsungan hidup sebagai warga negara.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar