KELAS VII E: 03 SEPTEMBER 2019
KELAS VII F: 03 SEPTEMBER 2019
KELAS VII G: 03 SEPTEMBER 2019
Potensi Sumber Daya Alam Hutan di Indonesia
Hutan merupakan suatu wilayah yang mana
menjadi tempat tumbuhnya pohon- pohon dan jenis tanaman yang lain.
Pengertian hutan tidak hanya berhenti sesederhana itu. Hutan juga bisa
dikatakan sebagai ekosistem yang mejadi tempat hidup dan berinteraksi
bagi hewan maupun tumbuh- tumbuhan. Hutan terdiri dari tiga bagian
utama, yakni bagian atas, bagian permukaan tanah dan bagian di bawah
tanah. Di bagian atas hutan terdapat kanopi alami yakni dedaunan pohon
yang tumbuh lembat. Di permukaan tanah hutan terdapat guguran daun- daun
kering serta ditumbuhi semak- semak dan rerumputan. Sedangkan di bagian
bawah tanah hutan terdapat unsur hara, akar tanaman, sumber mata air
dan juga dihuni mikroorganisme.
Hutan bisa ditemukan di wilayah dengan iklim tropis, dataran rendah dan juga dataran tinggi.
Indonesia sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa
mempunyai hutan hujan tropis yang selalu lembab sepanjang tahun. Potensi sumber daya hutan dapat berupa kayu dan non kayu.
Kayu
Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa hutan ditumbuhi oleh pepohonan berkayu. Potensi hutan
berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku
kertas, bahan baku industri meubel dan lain sebagainya.
Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang keberadaannya tersebar di
nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan
nilai ekonomis yang cukup tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut
adalah :
Potensi hutan berupa kayu yang pertama adalah kayu jati. Nama latin dari pohon yang menghasilkan jenis kayu ini adalah
Tectona grandis. Pohon
jati tumbuh di hutan buatan maupun hutan alami yang memiliki curah
hujan berkisar antara 1.500 sampai 2000 mm per tahun. Jati dapat tumbuh
di dataran tinggi maupun dataran rendah yang tidak digenangi air.
Persebaran hutan jati di nusantara meliputi beberapa daerah seperti
Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, persebaran
jati paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kayu
jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di
dalamnya. Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan
untuk membuat interior rumah. Selain sebagai interior rumah, kayu jati
juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah- rumah
tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diolah juga bisa dimanfaatkan
untuk membuat kapal dan konstruksi jembatan. Semua manfaat yang bisa
diperoleh dari kayu jati membuat kayu ini memiliki nilai ekonomis yang
tinggi.
Kayu
meranti terkenal di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Terdapat
berbagai jenis pohon meranti yang diantaranya adalah meranti hitam
batang, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti buaya bukit. Jenis-
jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah.
Persebarannya meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai kayu konsrtuksi, penyekat
ruangan dalam bangunan, bahan pembuatan meubel dan berbagai interior
dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan
resin, yaitu sejenis getah yang keluar dari batang pohon. Resin ini
selanjutnya akan dibahas dalam potensi hutan non kayu.
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin
Santalum album yang
ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana
sekarang sudah meliputi hutan- hutan di daerah Jawa dan keseluruhan Nusa
Tenggara. Kayu cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga
harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki aroma yang wangi.
Itulah nilai lebih dari kayu cendana dibandiingkan jenis kayu lainnya.
Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah sebagai bahan pembuatan dupa
& aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan
sarung keris.
Akasia memiliki nama latin
Acacia mangium. Kayu
akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu
akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas
yang mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 sampai 5 tahun.
Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebaga bahan baku
pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu akasia oleh industri
meubel maupun kertas semakin meningkat.
Non Kayu
Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah bermanfaat. Potensi hutan ini juga termasuk dalam
sumber daya alam biotik yang dapat terus diperbaharui.
Beberapa hasil hutan non kayu adalah madu, buah- buahan, jamur, damar,
rotan, sagu, sutera dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan
singkat dari masing- masing contoh potensi hutan non kayu.
- Buah- buahan
– Terdapat berbagai jenis buah- buahan yang bisa diperoleh dari hutan.
Diantara buah- buahan yang bisa ditemukan di hutan adalah buah durian,
buah bery, buah kaktus pir berduri, jambu monyet, buah ara, markisa,
buah keramu dan lain sebagainya.
- Madu – Cairan
kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu asli
hutan biasanya dijadikan obat herbal dan memiliki nilai ekonomis yang
tinggi.
- Karet – Potensi hutan non kayu yang
satu ini sebenarnya adalah getah dari pohon yang biasa kita sebut pohon
karet. Penghasil karet ini sebetulnya adalah para atau Hevea brasillensis. Nilai ekonomis karet juga tergolong tinggi karena karet banyak digunakan diberbagai industri seperti industri pembuatan ban.
- Rempah- rempah – Jenis
rempah- rempah yang dihasilkan hutan diantaranya adalah kayu manis,
pala, cengkih dan vanila. Hutan di Maluku banyak menghasilkan rempah-
rempah yang sering diperdagangkan sejak zaman dahulu. Karena rempah-
rempah ini lah dulu Indonesia menjadi negara tujuan penjajahan Portugis
dan Belanda.
- Rotan – Batang rotan mempunyai
panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk membuat interior
rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih dahulu karena
rotan mempunyai pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia
dihasilkan dari hutan yang berada di daerah Sumatera, Jwa, Kalimantan,
Sulawesi dan Nusa Tenggara.
- Sagu – Potensi
hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan
batang pohon sagu. Penduduk Indonesia bagian timur menjadikan sagu
sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Maluku dan Papua biasanya
memanen sagu dari hutan kemudian mengolahnya menjadi masakan bernama
papeda.
Potensi Sumber Daya Tambang di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan
tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan
banyak devisa bagi Indonesia.
Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. Saat
ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari
beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi
matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber
energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
|
Skema gambaran proses Pengeboran minyak bumi |
|
Tambang minyak bumi yang terdapat di Pulau Seram |
Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan
pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli
memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan minyak
bumi tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau
mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi jika ditemukan
cadangan baru yang masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia
diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada
sejumlah pulau di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga
(memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu
kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia.
Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan
yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta
ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan
Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar.
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur
(Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan
Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri logam, kimia, dan matulergi. Indonesia
memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai
1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan
untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit
ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang).
|
Daerah sebaran penambangan bauksit |
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa
Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
|
Potensi dan sebaran pasir besi di Indonesia |
e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira
ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas
antara lain ditambang di daerah Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua
(Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam
(Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos),
dan Bengkulu (Rejang Lebong).
|
Potensi dan sebaran emas di Indonesia |
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera
mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat
(Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep)
serta Pulau Karimun.
|
Sebaran potensi timah di
Indonesia |
g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri
konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi
rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
|
Sebaran potensi tembaga di Indonesia |
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri
logam. Nikel ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain
yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
|
Sebaran potensi nikel di Indonesia |
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
|
Sebaran potensi aspal di Indonesia |
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan
baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di
daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura
(Kalimantan Selatan).
|
Sebaran potensi mangan di Indonesia |
k. Belerang
Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
|
Sebaran potensi belerang di Indonesia |
l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu
dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau
tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat,
patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer ditambang di
Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
|
Sebaran potensi marmer di Indonesia |
m.Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam
alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan
dalam garam agar lebih sehat. Yodium ditambang di Semarang (Jawa Tengah)
dan Mojokerto (Jawa Timur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar