Selasa, 24 September 2019
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
MATERI KELAS VII: FLORA DAN.FAUNA INDONESIA
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan 30 kepulauan kecil, jumlah keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000 di antaranya telah dihuni. Terbentang sepanjang 5.150 km di antara benua australia dan asia serta membelah samudera hindia dan pasifik di bawah garis kathulistiwa. Nama Indonesia adalah campuran dua kata yunani: ?Indos? berarti Indian dan ?Nesos? berarti kepulauan. Lima pulau-pulau terbesar adalah Kalimantan atau lebih tepat dikatan dua pertiga pulau Borneo (539.450 km?), Sumatera (473.606 km?), Papua, yang setengahnya adalah bagian dari New Guniea (421.952 km?), Sulawesi (189.035 km?) serta jawa dan madura (132.035 km?). Sebagai sebuah republik yang demokratis, Indonesia terbagi menjadi 32 Provinsi dan daerah otonomi khusus serta secara geografis dapat dipilah menjadi 4 kelompok. Pertama adalah sunda besar, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kedua adalah sunda kecil meliputi pulau-pulau kecil dari bali hingga (arah timur) Timor. Ketiga adalah Maluku termasuk juga semua pulau di antara Papua dan Sulawesi. Kelompok ke empat adalah papua yang terletak di ujung paling timur negara kesatuan republik Indonesia. Posisi ynag strategis dari kepulauan serta sejarah Indonesia, baik politik maupun ekonomi telah dikondisikan sedemikan rupa oleh letak geografisnya.
Iklim
Bagian terpenting dari negara ini ditentukan oleh dalam batas rantai hujan gari kathulistiwa. Hal ini memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi georafis juga menjadikan Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya dikelilingi oleh lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuah sirkulasi udara yang aktiv. Hasilnya, iklim yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa lainnya di samudera-samudera lainnya di seluruh dunia. Hujan melimpah, temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah Indonesia. Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut lagi kedekatan dengan benua asia dan australia memberikan kepulauan indonesia krakteristik asia yang menjadi alternativ sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan datang dari samudera hindia dan pasifik menyifatkan karakter iklim tropis.
Di Indonesia berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut juga musim hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan desember hingga maret sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan priode transisi yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang berubah-ubah pada bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november. Periode transisi di antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan sinar matahari penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pada pertengahan musim hujan temperatur berkisar 21 derajat celcius (70 derajat farenheit) hingga 33 derajat celcius (90 derajat fahrenheit), kecuali daerah yang berada di lintang atas bisa lebih dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan Desember dan Januari setiap tahunnya.
Fauna & Flora
Fauna
Kepulauan Indonesia letaknya menjadi satu dari batas geografis penyebaran hewan yang paling luar biasa di dunia, merujuk balik ke zaman es ketika banjir besar melanda dunia. Pada zaman es, Jawa, Sumatera Kan kalimantan terletak pada dataran Sunda serta menyatu dengan lainnya ke dataran benua Asia, sedangkan Papua dan benua Australia terletak pada sahul tersendiri pada zaman tersebut. Segresi geografis tersebut menjelaskan mengapa beberapa spesies fauna purba ditemukan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan sama sekali berbeda dengan yang berada di Papua. Sama seperti juga beberapa binatang liar yag ada di Papua tidak ditemukan di daerah lain.
Daerah di antara dua patahan (Maluku, Sulawesi, dan kepulauan Sunda kecil) mempunyai jenis kekayaan fauna yang unik. Bagian terbesar dari fauna daerah tidak ditemukan di Sulwesi, meskipun hanya berjarak 50 km dari kalimantan menyeberang selat makasar, dan pulau-pulau, seperti Seram dan Halmahera, yang terdekat dengan papua sebagian besar tidak memiliki fauna. Hal ini disebabkan hadirnya sebuah selat yang dalam antara Kalimantan dan Sulawesi serta dalamnya laut Banda sehingga kelompok pulau-pulau tidak pernah saling berhubungan satu sama lainnya pada zaman es. Para ilmuwan menggambarkan situasi ini ke dalam tiga era fauna: Wallace ( era pergeseran dari selatan menuju utara lewat selat Lombok dan Makasar, berakhir hingga tenggara Filipina), Weber (era pergeseran dan melewati lautan antara Maluku dan Sulawesi) dan Lydekker (era pergeseran daerah tepi sahul , yang menyusuri perbatasan barat Papua dan benua Australia)- meskipun sebagian dari mereka lebih suka mengkarakteristikkanya daerah tersebut sebagai sebagai ?subtractible transition zone?.
Informasi yang diperoleh dari catatan paleontology menyatakan bahwa jumlah spesies ynag diketahui pada hari ini lebih sedikit dari masa lalu. Punahnya sebagian spesies binatang tersebut kemungkinan terjadi karena kelaziman proses ekologi dan proses evolusi terkait dengan berbagai faktor kenaikan batas air laut, perubahan iklim dan habitat. Sebagai contoh, di Jawa, setidaknya lebih dari 75 spesies mamalia yang diketahui sebagai fosil, 35 telah punah, 20 masih selamat dan 20 lainnya punah di jawa akan tetapi masih ditemukan di tempat lain di asia. Proses kepunahan binatang di pulau jawa pada akhir-akhir ini terkait dengan pengaruh manusia terhadap ekosistem yang ada.
Orang utan (pongo pygemaeus), ditemukan hanya di Sumatera dan Kalimantan, sangat bergantung sekali terhadap habitat hutan asalnya. Oleh sebab itu untuk melindungi habitat mereka, Indonesia bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) telah mendirikan Proyek ?Rehabilitasi Orang Utan? di kawasan Bahorok dan Tanjung Puting, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, untuk melatih kembali orang utan yang pernah tertangkap agar bisa kembali hidup di alam bebas.
Komodo (Varanus komoensis) adalah kadal terbesar di dunia, mencapai panjang hingga 2 dan 3 meter, berasal dari kelompok cara satwa komodo, melingkupi pulau komodo, padar dan rinca, di timur pulau jawa, di bagian pantai barat pulau flores.
Dikarenakan terisloasi secara geografis dari daratan lain selama jangka waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya, Sulawesi memiliki kelompok fauna yang unik melingkupi spesies endemi dan variasinya. Babirusa (Babyroussa) dan anoa, banteng kecil yang menghuni hutan masuk ke dalam binatang endemi sulawesi yang menarik. Binatang endemi mamalia sulawesi lainnya yang menarik
adalah musang besar (Macrogalidia musschenbroeki), musang terbesar di antara musang lainnya, kelompok spesies tarsier (Tarsius spectrum) dan bentuk lainnya dari makau sulawesi (Cynopithecus niger).
Di antara banyaknya spesies burung di Sulawesi, dua spesies burung megapode, unggas maleo dan shrubhen sulawesi adalah yang sangat menarik. Daerah papua dan maluku sangat kaya dengan aneka ragam burung berwarna, mulai dari kasuari bersuara indah yang tidak terbang (casuarius) hingga burung-burung berbulu bersinar dari keluarga burung Paradiseidae dan Ptilinorhynhidae (kesemuanya lebih dari 40 spesies) serta sejumlah keluarga burung beo
Anggota lainnya dari fauna timur adalah burung enggang keluarga Bucerotidae, yang terkenal karena keindahan paruh dengan kaki yang kurus, gajah (elephas indicus), menjelajahi hutan-hutan kalimantan dan sumatera, harimau sumatera (panthera tigris sumatrae), serta sejumlah kecil harimau jawa (panthera tigris sondaica) yang tersisa macaquel mentawai dan monyet mentawai (macoca pagensis dan prebystis potenziani) hanya ditemukan di pulau mentawai, di sebelah barat pantai sumatera, sejumlah kecil badak bercula satu (rhinoceros sondaicus) hanya ditemukan di cagar alam ujung kulon, jawa barat.
Selain itu semua masih banyak hewan menarik lainnya, seperti banteng (boss javanicus), kanguru pohon (dorcopsis mulleri) dari papua, lumba-lumba air tawar (orcaella brevirostris) dari sungai mahakam di kalimantan dan monyet proboscis yang juga dari kalimantan. Sebagai tambahan masih banyak variasi menawan lainnya dari jenis burung seperti bangau, pekakak, elang, rajawali, dan banyak lainnya, ribuan spesies serangga, kura-kura darat serta berbagai macam jenis lainnya dari kadal dan ular, berikut spesies eksotis dari ikan, udang, kerang dan macam araga binatang air lainnya yang hidup baik di air tawar maupun asin.
Flora
Indonesia terletak ke dalam wilayah tumbuhan melanesia, meliputi semenanjung selatan Malaysia, kepulauan Indonesia, Filipina serta seluruh Papua New Guinea dan Papua kecuali pulau Salomon. Sebagian besar wilayah Melanesian tertutupi oleh tumbuhan hujan tropis yang lebat dan subur, lahan yang senantiasa basah ini memiliki sejumlah besar spesies pepohonan yang meliputi epiphytes, saprophytes dan lianas. Karakteristik tersebut dan sejumlah besar spesies genus serta spesies endemic dalam wilayah ini menjadikan kekayaan flora Indonesia menjadi sangat berbeda dengan daratan benua tetangga di Asia dan Australia, begitu juga dengan flora daerah tropis lainnya dari belahan dunia yang lain. Kekayaan wilayah melanesia diwakili sebagian besar oleh bagian yang dimiliki Indonesia, tergambar dari hunian bagi hampir 40.000 spesies tumbuhan, atau sekitar 10-12 % dari jumlah perkiraan spesies tumbuhan di seluruh dunia.
Dengan ketinggian 1000 m, pengembangan yang lebih baik dari apa yang termasuk ke dalam kelompok temperatur normal dapat dilihat seperti adanya rosaceae, lauraceae, fogaceae dll. Di dataran yang lebih tinggi, ditemukan hutan elfin atau lumut dan tumbuh-tumbuhan alpen, akan tetapi jika dibandingkan hal ini menjadi tidak signifikan karena sebagian besar bagian Indonesia adalah lahan yang berada di dataran rendah.
Seperti yang diharapkan, kekayaan flora Indonesia mengandung banyak tumbuhan tropis yang unik, contohnya rafflesia arnoldi, yang hanya ditemukan di beberapa tempat di Sumatera, termasuk bunga terbesar di dunia; tanaman parasit ini tumbuh pada tanaman
tertentu akan tetapi tidak memproduksi daun. Dari daerah yang sama di Sumatera terdapat juga tumbuhan lainnya yang besar, Amorphoplalus titanium, dengan tampilannya yang sangat besar. Tanaman pemakan serangga (nepenthea Spp) memiliki beberapa spesies yang berbeda dari daerah lainnya di barat Indonesia. Anggrek myrad yang ditemukan di Indonesia sangat kaya akan bentuk dan ukurannya, termasuk sebagai anggrek terbesar, angrek macan grammatophyllum speciosum, hingga yang spesies terkecil dan mungil taeniophyllum yang digunakan masyarakat setempat sebagai makanan dan kerajinan tangan. Lahan tanah di Indonesia sangat kaya akan air sehingga memungkinkan tumbuhnya jamur seperti grow lux horsehair blight, spesies luminescent, mould jelanga dan jamur hitam.
Lebih jauh lagi, flora yang ada menjadikan tanaman indonesia sangat berlimpah pada spesies kayu. Keluarga dpterocarp sangat terkenal di dunia sebagai sumber utama kayu (meranti) sebagaimana resin dan sayuran gemuk, tengkawang atau kacang illipe. Ramin, jenis kayu berharga untuk perabotan, termasuk dari spesies ganystylus, sementara kayu sandal, eboni, ulin dan kayu palembang diambil langsung dari hutan. Selain itu, Indonesia juga dikenal akan kayu jati, sebuah produk dari hutan buatan di jawa.
Memandang kekayaan flora Indonesia tidak mengagetkan jika masyarakat Indonesia sangat bergantung sekali dari sumber daya alam yang ada untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari. Diperkirakan ada 6000 spesies tanaman Indonesia yang langsung digunakan oleh masyarakat setempat. Ciri khas di era modern ini mungkin adalah penggunaan tumbuhan sebagai sumber bahan baku mentah ramuan obat tradisional (Jamu) serta untuk keperluan perayaan, adat-istiadat dan tradisi.
Kamis, 19 September 2019
MATERI KELAS VII: DINAMIKA KEPENDUDUKAN INDONESIA
Kelas VII E: 19 September 2019
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
A. Jumlah penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempati suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, penduduk Indonesia adalah semua orang yang sekurang-kurangnya telah enam bulan bertempat tinggal di wilayah Indonesia. Dengan demikian, penduduk Indonesia terdiri atas warga negara Indonesia dan warga negara asing, kecuali para Diplomat atau perwakilan negara asing yang ada di Indonesia.
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu negara, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sensus penduduk
Sensus penduduk diartikan sebagai penghitungan jumlah penduduk suatu negara dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun data penduduk atau semua orang pada waktu tertentu di wilayah tertentu. Di Indonesia sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Ada dua macam sensus penduduk, yaitu :
a. Sensus de Facto
Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan yang dikenakan pada setiap orang yang ada pada waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus.
b. Sensus de Jure
Sensus de jure adalah perhitungan atau pencacahan penduduk yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar berada dalam wilayah sensus tersebut.
2. Registrasi
Registrasi atau pencatatan merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting lainnya, seperti perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, dan perpindahan penduduk.
3. Survei
Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari daerah. Survei dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Antara lain survei ekonomi nasinal, survei angkatan kerja nasional dan lain sebagainya.
Amatilah gambar 1.4.1 tabel jumlah penduduk dunia berikut !
Berdasarkan data tabel tersebut, saat ini Indonesia menduduki urutan keempat jumlah penduduk terbesar di dunia.
B. Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Pulau Jawa dan Bali adalah pulau yang paling padat penduduknya. Adapun pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan pulau yang sedikit penduduknya. Perhatikan gambar 1.4.2 peta kepadatan penduduk berikut!
Sumber : www.google.co.id
Penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah lebih tinggi dari wilayah lain, terutama faktor keadaan alam dan faktor sosial ekonomi, seperti :
1. Lahan pertaniannya subur dan atau teknologinya pertaniannya sangat mendukung
2. Memiliki pusat pemerintahan
3. Memiliki pusat kegiatan perekonomian ( industri dan perdagangan )
4. Memiliki kelengkapan sarana serta prasarana transportasi dan komunikasi
5. Fasilitas umumnya lebih memadai, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, olahraga, rekreasi, kesenian, dan lain sebagainya.
Persebaran penduduk yang tidak merata di wilayah negara Indonesia menjadikan kepadatan penduduk berbeda-beda. Ada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan ada daerah dengan kepadatan penduduk rendah. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi. Rumus menghitung kepadatan penduduk, adalah sebagai berikut :
Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (km²)
Persebaran penduduk yang belum merata menimbulkan masalah sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Untuk pulau yang padat, akan terjadi masalah kurangnya lapangan pekerjaan, serta terjadinya banyak pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Sementara itu, untuk pulau yang jarang penduduknya, terjadi kekurangan sumber daya manusia dalam mengelola daya dukung alam yang tersedia.
C. Komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu. Pengelompokan disesuaikan dengan tujuan tertentu, misalnya menurut usia dan jenis kelamin, mata pencaharian, pendididikan, agama, tempat tinggal dan lain sebagainya.
1. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara grafis dengan perbedaan atas dan bawah. Gambaran tersebut dinamai piramida penduduk. Macam-macam bentuk piramida penduduk, yaitu :
a. Piramida penduduk muda
b. Piramida penduduk tua
c. Piramida penduduk tetap
Sumber: www.google.co.id
Gambar 1.4.3 gambar piramida penduduk
Data tentang komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan untuk mengetahui :
a. Angka beban ketergantungan
Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif. Penggolongan usia tersebut adalah sebagai berikut :
Ø Usia 0 – 14 tahun usia belum produktif
Ø Usia 15 – 64 tahun usia produktif
Ø Usia di atas 65 tahun usia tidak lagi produktif
Rumus untuk menghitung angka beban ketergantungan / dependency Ratio (DR) adalah :
DR = Jumlah penduduk usia tidak produktif X 100
Jumlah Penduduk Usia Produktif
a. Angka usia harapan hidup
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batasan usia rata-rata seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia dalam suatu populasi pada periode tertentu bila tidak terjadi bencana alam, wabah penyakit, ataupun perang.
b. Rasio jenis kelamin ( sex ratio )
Sex ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100
Jumlah penduduk wanita
Rasio jenis kelamin adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dari setiap 100 penduduk wanita.
2 Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan
.
Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan dapat dipergunakan oleh penentu kebijakan pendidikan, seperti penentuan penambahan sekolah, guru, buku paket, sarana dan prasarana pendidikan, dan lain sebagainya. Perhatikan gambar 1.4.4 tabel tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berikut !Jumlah usia produktif
3. Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan
Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan didasarkan pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti masyarakat. Perhatikan gambar 1.4.5 tabel lapangan pekerjaan penduduk Indonesia berikut !
D. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara di pengaruhi oleh faktor :
1. Kelahiran
Kelahiran adalah faktor pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Rumus untuk menghitung angka kelahiran kasar (CBR) adalah sebagai berikut!
CBR = Jumlah kelahiran x 1.000
Jumlah penduduk
Faktor pendorong peningkatan kelahiran ( pro natalitas) di suatu daerah atau wilayah, diantaranya disebabkan oleh :
a. Menikah pada usia muda
b. Banyak anak banyak rejeki
c. Anak sebagai penerus garis keturunan
d. Anak sebagai tumpuan orang tua dihari tua
e. Besarnya angka kematian bayi mendorong orang untuk memiliki banyak anak
Faktor penghambat kelahiran ( anti natalitas) adalah sebagai berikut :
a. Adanya batasan usia minimal untuk menikah
b. Adanya program pemerintah untuk membatasi kelahiran (KB)
c. Beban pendidikan yang mahal menyebabkan membatasi diri untuk mempunyai banyak anak
d. Penundaan usia pernikahan dengan alasan pendidikan dan belum bekerja
2. Kematian
Kematian adalah faktor pertumbuhan penduduk yang bersifat mengurangi jumlah penduduk. Rumus untuk menghitung angka kematian kasar (CDR) adalah sebagai berikut!
CDR = Jumlah kematian x 1.000
Jumlah penduduk
Faktor pendorong peningkatan angka kematian (pro mortalitas) disuatu daerah atau wilayah adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
b. Tingkat kesehatan masyarakat masih rendah
c. Bencana alam dan wabah penyakit
d. Terjadinya kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, pembunuhan dan peperangan
e. Gizi buruk yang menimpa para blita
Faktor penghambat kematian ( anti mortalitas) adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya fasilitas kesehatan
b. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
c. Adanya peningkatan gizi bagi balita
d. Lingkungan yang bersih dan teratur
e. Ajaran agama yang melarang membunuh orang lain dan bunuh diri
3. Migrasi
Migrasi berarti perindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap. Menurut dimensi daerah, migrasi dibedakan atas migrasi nasional dan migrasi Internasional. Migrasi adalah bagian dari mobilitas penduduk, yang dibedakan atas :
a. Mobilitas penduduk sirkuler (tidak permanen)
Mobilitas penduduk sirkuler yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain tanpa bertujuan menetap ( bersifat sementara). Jenis mobilitas penduduk sirkuler meliputi mobilitas ulang-alik dan musiman.
b. Mobilitas penduduk permanen
Mobilitas penduduk permanen (migrasi) adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap.
Orang yang melakukan migrasi disebut migran. Berdasarkan wilayah yang dilaluinya, migrasi terbagi atas dua mcam, yaitu :
a. Migrasi Internal (Nasional)
Migrasi internal , yaitu perpindahan penduduk masih dalam satu wilayah negara atau merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Yang termasuk ke dalam migrasi dalam negeri adalah :
Ø Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang penduduknya jarang.
Ø Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Migrasi eksternal (Internasional)
Migrasi Eksternal, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Hal ini terjadi karena beberapa hal, antara lain karena terjadinya peperangan, bencana alam atau mencari kehidupan yang lebih baik. Migrasi eksternal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Ø Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang Arab masuk ke Indonesia. Imigrasi merupakan perpindahan orang dari suatu negara (bangsa) ke negara lain, dimana ia bukan merupakan warga negara.
Ø Emigrasi
Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contohnya para TKI yang bekerja di Arab Saudi.
Adapun yang dimaksud dengan kualitas Penduduk adalah tingkatan mutu kehidupan penduduk pada suatu wilayah atau daerah. Bermutu tidaknya suatu kehidupan ditandai oleh pemenuhan kebutuhan hidup, seperti kebutuhan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Kualitas penduduk dikatakan rendah apabila taraf hidupnya rendah. Cirinya, tidak terpenuhi sebagian besar kebutuhan hidup. Kualitas penduduk tinggi , apabila taraf hidupnya tinggi, dengan ciri mudah atau dapat terpenuhinya sebagian besar kebutuhan hidup, baik kebutuhan jasmani maupun rohani.
Kualitas atau keadaan penduduk dapat dilihat atau diukur berdasarkan :
1. Tingkat pendidikan
Pendidikanmerupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat bergantung pada keberhasilan negara dalam memberikan pendidikan kepada penduduknya. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi kualitas penduduk di bidang lain, yaitu tingkat kesejahteraan dan pendapatan.
Penduduk Indonesia dilihat dari segi pendidikan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
a. Tingkat pendapatan penduduk rendah
b. Tidak imbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi rendahnya pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Mencanangkan program wajib belajar 12 tahun sejak tahun 2016
b. Melakukan peenyempurnaan kurikulum, pembaharuan metode, serta media pengajaran.
c. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan melalui Diklat dan Pelatihan
d. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lengkap dan merata disetiap daerah
e. Mencanangkan program orang tua asuh
1. Tingkat kesehatan
Kualitas penduduk dalam hal kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas seseorang.tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Rendahnya tingkat kesehatan penduduk, antara lain disebabkan masih banyaknya lingkungan yang kurang sehat yang memudahkan penyebaran penyakit menular. Selain itu terbatasnya layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Selasa, 17 September 2019
MATERI KELAS VII: Dinamika Kependudukan Indonesia
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
A. Jumlah penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempati suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, penduduk Indonesia adalah semua orang yang sekurang-kurangnya telah enam bulan bertempat tinggal di wilayah Indonesia. Dengan demikian, penduduk Indonesia terdiri atas warga negara Indonesia dan warga negara asing, kecuali para Diplomat atau perwakilan negara asing yang ada di Indonesia.
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu negara, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sensus penduduk
Sensus penduduk diartikan sebagai penghitungan jumlah penduduk suatu negara dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun data penduduk atau semua orang pada waktu tertentu di wilayah tertentu. Di Indonesia sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Ada dua macam sensus penduduk, yaitu :
a. Sensus de Facto
Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan yang dikenakan pada setiap orang yang ada pada waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus.
b. Sensus de Jure
Sensus de jure adalah perhitungan atau pencacahan penduduk yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar berada dalam wilayah sensus tersebut.
2. Registrasi
Registrasi atau pencatatan merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting lainnya, seperti perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, dan perpindahan penduduk.
3. Survei
Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari daerah. Survei dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Antara lain survei ekonomi nasinal, survei angkatan kerja nasional dan lain sebagainya.
Amatilah gambar 1.4.1 tabel jumlah penduduk dunia berikut !
Berdasarkan data tabel tersebut, saat ini Indonesia menduduki urutan keempat jumlah penduduk terbesar di dunia.
B. Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Pulau Jawa dan Bali adalah pulau yang paling padat penduduknya. Adapun pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan pulau yang sedikit penduduknya. Perhatikan gambar 1.4.2 peta kepadatan penduduk berikut!
Sumber : www.google.co.id
Penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah lebih tinggi dari wilayah lain, terutama faktor keadaan alam dan faktor sosial ekonomi, seperti :
1. Lahan pertaniannya subur dan atau teknologinya pertaniannya sangat mendukung
2. Memiliki pusat pemerintahan
3. Memiliki pusat kegiatan perekonomian ( industri dan perdagangan )
4. Memiliki kelengkapan sarana serta prasarana transportasi dan komunikasi
5. Fasilitas umumnya lebih memadai, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, olahraga, rekreasi, kesenian, dan lain sebagainya.
Persebaran penduduk yang tidak merata di wilayah negara Indonesia menjadikan kepadatan penduduk berbeda-beda. Ada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan ada daerah dengan kepadatan penduduk rendah. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi. Rumus menghitung kepadatan penduduk, adalah sebagai berikut :
Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (km²)
Persebaran penduduk yang belum merata menimbulkan masalah sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Untuk pulau yang padat, akan terjadi masalah kurangnya lapangan pekerjaan, serta terjadinya banyak pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Sementara itu, untuk pulau yang jarang penduduknya, terjadi kekurangan sumber daya manusia dalam mengelola daya dukung alam yang tersedia.
C. Komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu. Pengelompokan disesuaikan dengan tujuan tertentu, misalnya menurut usia dan jenis kelamin, mata pencaharian, pendididikan, agama, tempat tinggal dan lain sebagainya.
1. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara grafis dengan perbedaan atas dan bawah. Gambaran tersebut dinamai piramida penduduk. Macam-macam bentuk piramida penduduk, yaitu :
a. Piramida penduduk muda
b. Piramida penduduk tua
c. Piramida penduduk tetap
Sumber: www.google.co.id
Gambar 1.4.3 gambar piramida penduduk
Data tentang komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan untuk mengetahui :
a. Angka beban ketergantungan
Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif. Penggolongan usia tersebut adalah sebagai berikut :
Ø Usia 0 – 14 tahun usia belum produktif
Ø Usia 15 – 64 tahun usia produktif
Ø Usia di atas 65 tahun usia tidak lagi produktif
Rumus untuk menghitung angka beban ketergantungan / dependency Ratio (DR) adalah :
DR = Jumlah penduduk usia tidak produktif X 100
Jumlah Penduduk Usia Produktif
a. Angka usia harapan hidup
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batasan usia rata-rata seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia dalam suatu populasi pada periode tertentu bila tidak terjadi bencana alam, wabah penyakit, ataupun perang.
b. Rasio jenis kelamin ( sex ratio )
Sex ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100
Jumlah penduduk wanita
Rasio jenis kelamin adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dari setiap 100 penduduk wanita.
2 Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan
.
Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan dapat dipergunakan oleh penentu kebijakan pendidikan, seperti penentuan penambahan sekolah, guru, buku paket, sarana dan prasarana pendidikan, dan lain sebagainya. Perhatikan gambar 1.4.4 tabel tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berikut !Jumlah usia produktif
3. Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan
Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan didasarkan pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti masyarakat. Perhatikan gambar 1.4.5 tabel lapangan pekerjaan penduduk Indonesia berikut !
D. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara di pengaruhi oleh faktor :
1. Kelahiran
Kelahiran adalah faktor pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Rumus untuk menghitung angka kelahiran kasar (CBR) adalah sebagai berikut!
CBR = Jumlah kelahiran x 1.000
Jumlah penduduk
Faktor pendorong peningkatan kelahiran ( pro natalitas) di suatu daerah atau wilayah, diantaranya disebabkan oleh :
a. Menikah pada usia muda
b. Banyak anak banyak rejeki
c. Anak sebagai penerus garis keturunan
d. Anak sebagai tumpuan orang tua dihari tua
e. Besarnya angka kematian bayi mendorong orang untuk memiliki banyak anak
Faktor penghambat kelahiran ( anti natalitas) adalah sebagai berikut :
a. Adanya batasan usia minimal untuk menikah
b. Adanya program pemerintah untuk membatasi kelahiran (KB)
c. Beban pendidikan yang mahal menyebabkan membatasi diri untuk mempunyai banyak anak
d. Penundaan usia pernikahan dengan alasan pendidikan dan belum bekerja
2. Kematian
Kematian adalah faktor pertumbuhan penduduk yang bersifat mengurangi jumlah penduduk. Rumus untuk menghitung angka kematian kasar (CDR) adalah sebagai berikut!
CDR = Jumlah kematian x 1.000
Jumlah penduduk
Faktor pendorong peningkatan angka kematian (pro mortalitas) disuatu daerah atau wilayah adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
b. Tingkat kesehatan masyarakat masih rendah
c. Bencana alam dan wabah penyakit
d. Terjadinya kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, pembunuhan dan peperangan
e. Gizi buruk yang menimpa para blita
Faktor penghambat kematian ( anti mortalitas) adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya fasilitas kesehatan
b. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
c. Adanya peningkatan gizi bagi balita
d. Lingkungan yang bersih dan teratur
e. Ajaran agama yang melarang membunuh orang lain dan bunuh diri
3. Migrasi
Migrasi berarti perindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap. Menurut dimensi daerah, migrasi dibedakan atas migrasi nasional dan migrasi Internasional. Migrasi adalah bagian dari mobilitas penduduk, yang dibedakan atas :
a. Mobilitas penduduk sirkuler (tidak permanen)
Mobilitas penduduk sirkuler yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain tanpa bertujuan menetap ( bersifat sementara). Jenis mobilitas penduduk sirkuler meliputi mobilitas ulang-alik dan musiman.
b. Mobilitas penduduk permanen
Mobilitas penduduk permanen (migrasi) adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap.
Orang yang melakukan migrasi disebut migran. Berdasarkan wilayah yang dilaluinya, migrasi terbagi atas dua mcam, yaitu :
a. Migrasi Internal (Nasional)
Migrasi internal , yaitu perpindahan penduduk masih dalam satu wilayah negara atau merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Yang termasuk ke dalam migrasi dalam negeri adalah :
Ø Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang penduduknya jarang.
Ø Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Migrasi eksternal (Internasional)
Migrasi Eksternal, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Hal ini terjadi karena beberapa hal, antara lain karena terjadinya peperangan, bencana alam atau mencari kehidupan yang lebih baik. Migrasi eksternal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Ø Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang Arab masuk ke Indonesia. Imigrasi merupakan perpindahan orang dari suatu negara (bangsa) ke negara lain, dimana ia bukan merupakan warga negara.
Ø Emigrasi
Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contohnya para TKI yang bekerja di Arab Saudi.
Adapun yang dimaksud dengan kualitas Penduduk adalah tingkatan mutu kehidupan penduduk pada suatu wilayah atau daerah. Bermutu tidaknya suatu kehidupan ditandai oleh pemenuhan kebutuhan hidup, seperti kebutuhan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Kualitas penduduk dikatakan rendah apabila taraf hidupnya rendah. Cirinya, tidak terpenuhi sebagian besar kebutuhan hidup. Kualitas penduduk tinggi , apabila taraf hidupnya tinggi, dengan ciri mudah atau dapat terpenuhinya sebagian besar kebutuhan hidup, baik kebutuhan jasmani maupun rohani.
Kualitas atau keadaan penduduk dapat dilihat atau diukur berdasarkan :
1. Tingkat pendidikan
Pendidikanmerupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat bergantung pada keberhasilan negara dalam memberikan pendidikan kepada penduduknya. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi kualitas penduduk di bidang lain, yaitu tingkat kesejahteraan dan pendapatan.
Penduduk Indonesia dilihat dari segi pendidikan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
a. Tingkat pendapatan penduduk rendah
b. Tidak imbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi rendahnya pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Mencanangkan program wajib belajar 12 tahun sejak tahun 2016
b. Melakukan peenyempurnaan kurikulum, pembaharuan metode, serta media pengajaran.
c. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan melalui Diklat dan Pelatihan
d. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lengkap dan merata disetiap daerah
e. Mencanangkan program orang tua asuh
1. Tingkat kesehatan
Kualitas penduduk dalam hal kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas seseorang.tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Rendahnya tingkat kesehatan penduduk, antara lain disebabkan masih banyaknya lingkungan yang kurang sehat yang memudahkan penyebaran penyakit menular. Selain itu terbatasnya layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Senin, 16 September 2019
MATERI KELAS VIII: Pengaruh Perkembangan imu dan teknologi terhadap perubahan ruang Negara-negara ASEAN
kelas VIII B: 26 SEPTEMBER 2019
Pengaruh Perkembangan imu dan teknologi terhadap perubahan ruang Negara-negara ASEAN
Dalam perkembangan selanjutnya, transportasi membutuhkan prasarana berupa jalan, jembatan, terminal, pelabuha, dan bandara, semua prasarana itu membuat perubahan fungsi lahan, dimana lahan pertanian digunakan untuk membangun pra sarana trnsportasi sehingga terjadi perubahan ruang di beberapa negara ASEAN.
Rabu, 11 September 2019
MATERI KELAS VIII: Pengaruh Perkembangan imu dan teknologi terhadap perubahan ruang Negara-negara ASEAN
kelas VIII B: 12 SEPTEMBER 2019
Pengaruh Perkembangan imu dan teknologi terhadap perubahan ruang Negara-negara ASEAN
Dalam perkembangan selanjutnya, transportasi membutuhkan prasarana berupa jalan, jembatan, terminal, pelabuha, dan bandara, semua prasarana itu membuat perubahan fungsi lahan, dimana lahan pertanian digunakan untuk membangun pra sarana trnsportasi sehingga terjadi perubahan ruang di beberapa negara ASEAN.
Selasa, 10 September 2019
Rabu, 04 September 2019
MATERI KELAS VIII: PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI ANTARRUANG NEGARA ASEAN
Selasa, 03 September 2019
MATERI KELAS VII: POTENSI SUMBER DAYA TAMBANG
KELAS VII F: 04 SEPTEMBER 2019
Potensi Sumber Daya Tambang di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.Skema gambaran proses Pengeboran minyak bumi |
Tambang minyak bumi yang terdapat di Pulau Seram |
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar.c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).Daerah sebaran penambangan bauksit |
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).Potensi dan sebaran pasir besi di Indonesia |
e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas antara lain ditambang di daerah Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).Potensi dan sebaran emas di Indonesia |
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.Sebaran potensi timah di Indonesia |
g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.Sebaran potensi tembaga di Indonesia |
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.Sebaran potensi nikel di Indonesia |
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.Sebaran potensi aspal di Indonesia |
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).Sebaran potensi mangan di Indonesia |
k. Belerang
Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.Sebaran potensi belerang di Indonesia |
l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.Sebaran potensi marmer di Indonesia |