KELAS VIII B&A : 06 NOV 2019
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat religius. Beberapa agama dan kepercayaan dapat ditemukan di
berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak suku bangsa.
Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat.
Kondisi geografis dan sosial Indonesia
juga memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita
dapat menemukan berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai
tempat.
Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat
Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal
dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti
kemajemukan.
Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki
arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Selain istilah
pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan
keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan.
Masyarakat multikultural adalah
masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat
multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai
bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya.
Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan
integrasi sosial masyarakatnya.
1. Perbedaan Agama
Apakah kalian menemukan berbagai macam
agama di lingkungan tempat tinggalmu? Pernahkah kalian mengamati pemeluk
agama lain yang sedang melaksanakan upacara keagamaan? Tentu kalian
banyak menemukan banyak perbedaan.
Kalian mungkin merasa asing dengan
upacara persembahyangan agama yang berbeda dengan agama yang kalian
peluk. Hal ini wajar karena setiap agama memiliki tuntunan dalam
melaksanakan persembahyangan atau upacara keagamaan. Setiap agama
memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda.
Kalian perlu mengetahui bagaimana setiap
umat beragama memiliki tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan upacara
keagamaan atau persembahyangan. Mengapa kita perlu memahami berbagai
kegiatan ibadah agama selain yang kalian anut?
Hal ini sangat penting agar dalam diri
kita tumbuh sikap saling memahami dan menghargai atau bertoleransi.
Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan salat Idulfitri di
lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan di lapangan
tersebut merupakan upacara keagamaan atau persembahyangan.
Tentu saja, hanya pemeluk agama Islam
yang melaksanakan kegiatan salat Idulfitri. Namun demikian, pemeluk
agama lain membantu menciptakan suasana agar salat berlangsung aman dan
nyaman.
Toleransi dalam beragama bukan berarti
kita mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan
membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam
beribadah.
-
Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan
agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sensus
tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia beragama Islam. Kalian
tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang mengisahkan perkembangan
kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.
Agama Islam diperkirakan telah sampai di
Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti perkembangan
kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan Islam
di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad
IV M.
Apabila kalian bukan beragama Islam,
kalian perlu memahami berbagai hari penting yang sering diperingati
pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan membandingkan antaragama,
tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran kegiatan agama lain.
Umat Islam memiliki beberapa hari besar
yang dirayakan setiap tahun seperti hari raya Idulfitri dan hari raya
Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari penting bagi umat Islam. Pada
hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah salat Jumat secara
berjamaah di masjid.
Selain itu umat Islam juga memiliki
beberapa hari penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun
baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya
wahyu Al-Qur’an.
-
Agama Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di
Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar abad XVI. Pada abad
XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, yang ditandai
dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di
Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi
Utara, dan Jawa.
-
Agama Kristen Katolik
Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama
Kristen Katolik telah masuk ke Indonesia tepatnya di Sumatra Utara
sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut belum didukung bukti-bukti
yang kuat.
Bukti yang paling kuat kedatangan agama
Kristen Katolik bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa
Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa Spanyol.
Salah satu tujuan Portugis ke Indonesia
adalah menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, yang dimulai di
Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546 dan 1547, pelopor
misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan
membaptis ribuan penduduk setempat. Selanjutnya, para misionaris giat
menyebarkan agama Katolik ke berbagai wilayah Indonesia.
Hari raya umat Kristen Katolik adalah
hari Natal, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Selain itu,
umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga selalu
diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa
Almasih.
-
Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke
Indonesia sejak awal abad Masehi. Pada saat mempelajari perkembangan
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat kapan agama Hindu
dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih ingat beberapa teori
proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.
Beberapa upacara keagamaaan pada
hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya Galungan, hari raya
Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai upacara atau
tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama dan kebudayaan agama
Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang hingga
kini.
-
Agama Buddha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan
terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di
Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara.
Banyak sarjana dari Tiongkok dan bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari
agama Buddha di Sriwijaya.
Beberapa upacara keagamaan yang dapat
kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan Ulambana. Waisak dirayakan
pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk
memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran
Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi
Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.
-
Agama Konghucu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia
telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng
yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai
wilayah di Indonesia.
Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di
Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di
Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya
yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah
hari raya Imlek.
Jauh sebelum agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu berkembang, di Indonesia telah
berkembang berbagai aliran kepercayaan. Sampai saat ini, kalian dapat
menemukan berbagai aliran kepercayaan yang dianut sebagian masyarakat
Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian telah berkembang sejak
masa praaksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar